Pangkalpinang – Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan (berkurang). Akibatnya, nutirisi dan oksigen yang dibutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik. Stroke merupakan keadaan darurat medis yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.
Talkshow Kesehatan pada Program Ku Cinta Babel Ku kali ini membahas tentang “Pencegahan dan Pengobatan Stroke di Masa Pandemi” bersama dr. Imam Irfani, Sp.S (Dokter Spesialis Syaraf/Neurologi) yang bertugas di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno dan menjadi narasumber di Studio In Radio 97,6 FM Babel, Jumat (05/11/2021).
“Stroke itu suatu keadaan atau kondisi atau penyakit yang disebabkan oleh terjadinya gangguan pembuluh darah di otak. Itu gejalanya bisa berupa defisit neurologis fokal seperti mulut miring, kelemahan gerak badan atau lemah separuh badan, atau hanya kesemutan separuh badan. Bisa juga terjadi defisit neurologis global yaitu penurunan kesadaran, pada pasien stroke ini sering terjadinya mendadak, gejalanya berkembang cepat dan dialami oleh penderita itu selama 24 jam atau lebih, kemudian gejalanya bisa memberat dan bisa menyebabkan kematian,” tutur dr. Imam.
Selanjutnya beliau menyampaikan penyebab stroke dibedakan menjadi 2 (dua) secara garis besar, yaitu stroke iskemik yang terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kemudian stroke hemoragik yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan.
Stroke sangat berisiko dialami penderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, berat badan berlebih dan diabetes. Risiko yang sama juga dapat terjadi pada orang yang kurang berolahraga serta mengonsumsi alkohol atau merokok.
Penanganan stroke tergantung pada kondisi penderita secara menyeluruh. Ada 2 proses penyembuhan utama yang harus dijalani penderita. Pertama adalah penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit, kontrol secara ketat konsumsi makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke. Proses penyembuhan kedua adalah fisiotherapy yaitu latihan otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi agar mendekati kondisi semula, yang dilakukan bersama instruktur fisiotherapy dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan agar tidak terjadi kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.
Cara mencegah stroke yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada serta ikuti anjuran dokter.
“Jangan takut berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala stroke di masa pandemi. Karena stroke adalah penyakit gawat darurat yang perlu penanganan segara, mau ringan, sedang ataupun berat gejalanya,” tutur dr. Imam.
Talkshow yang dibawakan oleh penyiar In Radio, Uki, selama lebih dari 1 jam ini berjalan lancar, banyak sekali pengetahuan dan tips Kesehatan yang bisa diterapkan sehingga mendapatkan antusiasme dari masyarakat, baik melalui whatsapp dan juga telepon In Radio Babel. Bagi yang ingin mendengarkan kembali siarannya bisa mengunjungi IGTV RSUD Soekarno Babel.
Setiap hari Jumat di Program Ku Cinta Babel Ku pukul 09.00 – 11.00 WIB, khusus Tema Kesehatan, Dokter dan Tenaga Kesehatan yang keren dan hebat dari RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno akan hadir di Studio In Radio 97,6 FM untuk menjadi narasumber. Jadi jangan lupa dan jangan lewatkan untuk selalu mengikuti dan mendengarkan terus kegiatan ini, karena ada banyak pengetahuan, tips kesehatan serta ada banyak kejutan menarik disetiap minggunya. Stay tune ya!!
.
.
.
#salamsehat #weproudtoserve #rsudsoekarnobabel #erzaldirosman
#siapmelayanidenganhati #rumahsakit #irsoekarno
#kemenkes_ri #KementerianKesehatanRI