Apa Itu Laparoskopi?
Laparoskopi adalah jenis prosedur bedah yang memungkinkan ahli bedah untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul tanpa harus membuat sayatan yang besar di kulit. Prosedur ini juga dikenal sebagai operasi lubang kunci atau operasi invasif minimal.
Melalui tindakan laparoskopi dengan menggunakan alat laparoskop, pasien bisa menghindari sayatan besar yang biasa dilakukan pada operasi konvensional. Laparoskop berbentuk seperti sebuang tabung kecil. Alat ini dilengkapi dengan cahaya dan kamera berfungsi untuk menyampaikan gambar bagian dalam perut atau panggul ke monitor di luar.
Cara ini banyak dipilih karena memiliki beberapa keuntungan. Di antaranya adalah waktu pemulihan lebih cepat, mengurangi rasa sakit dan perdarahan setelah operasi, dan mencegah timbulnya jaringan parut.
Tindakan laparoskopi umumnya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan. Dengan kata lain, seseorang bisa pulang pada hari yang sama setelah menjalani laparoskopi.
Sebelum tindakan dimulai, pasien diberikan anestesi umum yang membuat pasien tidur selama proses bedah berlangsung. Pada beberapa kasus, digunakan anestesi lokal. Anestesi ini mematikan area yang akan dilakukan pembedahan, dan pasien tetap terjaga selama tindakan.
Selama proses berlangsung, dokter bedah membuat sayatan di bawah pusar dan memasukkan tabung kecil yang disebut kanula. Tabung kecil tersebut bertugas untuk membuat perut mengembang dengan memasukkan gas karbon dioksida. Kondisi ini akan memungkinkan dokter untuk melihat lebih jelas organ di dalam perut dengan lebih jelas.
Tahap selanjutnya, dokter akan memasukkan laparoskop lewat sayatan yang sudah dibuat sebelumnya. Kamera yang terpasang pada alat laparoskop ini menampilkan gambar pada layar, sehingga ahli bedah bisa melihat masalah yang terjadi di bagian dalam tubuh dengan lebih jelas.
Setelah prosedur selesai dilakukan, luka sayatan ditutup dengan dijahit atau plester bedah dan ditutup dengan perban. Pasien akan dianjurkan untuk beristirahat selama satu atau dua jam sebelum kembali ke rumah.