Pangkalpinang – Penyintas Covid-19 dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni orang yang mampu bertahan hidup melawan Covid-19. Penyintas Covid-19 bisa juga disebut sebagai orang yang sembuh setelah dinyatakan positif Covid-19. Namun, penyintas ini meski sudah dinyatakan sembuh biasanya masih ada gangguan, seperti batuk, sesak nafas, mudah lelah, dan lainnya sehingga diperlukan rehabilitasi medik.
Talkshow Kesehatan pada Program Ku Cinta Babel Ku kali ini membahas tentang “Rehabilitasi Medik Pada Penyintas Covid-19” bersama dr. Berianto Agustian, Sp.KFR (Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi) yang bertugas di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno dan menjadi narasumber di Studio In Radio 97,6 FM Babel, Jumat (22/10/2021).
Dokter yang akrab disapa Dokter Beri mulai aktif kembali di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah menyelesaikan Tugas Belajar di Universitas Padjadjaran beberapa waktu lalu. Dalam talkshow ini, dr. Beri menyampaikan bahwa Sp. KFR atau spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi merupakan spesialis yang sudah lama ada di dunia kedokteran khususnya, yang berperan dalam mendiagnosis, pencegahan dan tata laksana pasien-pasien yang memiliki ganguan fungsi yang disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau gejala tertentu.
“Bagi penyintas Covid meski sudah dinyatakan sembuh, terkadang masih terdapat sisa-sisa gejala, nah ini yang harus kita sembuhkan sampai pada kondisi yang sehat sama seperti sebelum terinfeksi Covid-19,” tutur dr. Beri.
Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa adakalanya yang terjadi pada para penyintas covid atau covid survivor setelah dinyatakan sembuh tetapi masih merasakan gejala utama seperti kelelahan, gejala sesak nafas dan lainnya yang menetap lebih dari 3 (tiga) bulan, kondisi ini lebih dikenal dengan istilah Long Covid.
“Long covid atau post covid condition ini, gejalanya yang paling banyak dikeluhkan yakni yang pertama itu kelelahan. Kemudian keluhan sistem pernapasan, sesak nafas, batuk gak sembuh-sembuh bahkan sampe 6 bulan atau 1 tahun misalnya. Selanjutnya keluhan saraf, yang paling utama adalah gangguan konsentrasi atau atensi atau secara umum disebut gangguan kognisi atau istilah lainnya lola (loading lama), dan itu jangan dianggap hal yang wajar karna itu sudah dilaporkan sebagai salah satu keluhan yang diakibatkan oleh covid yang dialami oleh para penyintas covid, serta beberapa gejala lainnya juga,” ungkap dr. Beri.
Penyintas yang mengalami gejala tersebut harus melakukan rehabilitasi, gejala berat bisa dikonsultasikan ke dokter. Rehabilitasi medik pada penyintas Covid-19 merupakan tindakan terapeutik suportif non farmakologis. Tujuan dari tindakan rehabilitasi medik yakni mengatasi gejala, mempercepat penyembuhan dan mencegah dekondisi (berkurangnya fungsi tubuh akibat kurangnya aktivitas). Tindakan rehabilitasi medik berupa latihan fisik dengan tingkat intensitas ringan-sedang. Bentuk latihan antara lain seperti latihan pernafasan dalam, latihan pengembangan dada, latihan batuk efektif, latihan mobilisasi dan latihan lingkup gerak sendi. Peresepan latihan fisik oleh dokter disesuaikan dengan kondisi dan gejala yang dialami pasien.
Talkshow yang dibawakan oleh penyiar In Radio, Uki, selama lebih dari 1 jam ini berjalan lancar, banyak sekali pengetahuan dan tips Kesehatan yang bisa diterapkan sehingga mendapatkan antusiasme dari masyarakat, baik melalui whatsapp dan juga telepon In Radio Babel. Bagi yang ingin mendengarkan kembali siarannya bisa mengunjungi IGTV RSUD Soekarno Babel.
Setiap hari Jumat di Program Ku Cinta Babel Ku pukul 09.00 – 11.00 WIB, khusus Tema Kesehatan, Dokter dan Tenaga Kesehatan yang keren dan hebat dari RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno akan hadir di Studio In Radio 97,6 FM untuk menjadi narasumber. Jadi jangan lupa dan jangan lewatkan untuk selalu mengikuti dan mendengarkan terus kegiatan ini, karena ada banyak pengetahuan, tips kesehatan serta ada banyak kejutan menarik disetiap minggunya. Stay tune ya!!
.
.
.
#salamsehat #weproudtoserve #rsudsoekarnobabel #erzaldirosman
#siapmelayanidenganhati #rumahsakit #irsoekarno
#kemenkes_ri #KementerianKesehatanRI