BANTEN - Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (RSUD Soekarno Babel), dr. Ira Ajeng Astried bersama perwakilan tim kelompok kerja (Pokja) melakukan kunjungan benchmarking ke RSUD Banten untuk mempelajari pembangunan sekaligus pengelolaan Rumah Sakit Pendidikan. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Gedung Pembelajaran RSUD Banten, Rabu (19/02/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari strategi pengembangan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) RSUD Soekarno Babel yang sedang dalam tahap pembangunan. Sekaligus sebagai media untuk berdiskusi terkait pengelolaan Rumah Sakit Pendidikan, serta bagaimana memaksimalkan peluang-peluang yang ada untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.
Tim RSUD Soekarno Babel disambut hangat oleh Direktur RSUD Banten, dr. H. Danang Hamzah Nugroho, M.Kes, Ketua Komkordik RSUD Banten, dr. Adi R, Sp.B.Subsp.BD K, serta tim RSUD Banten lainnya.
Seperti yang diketahui bersama, RSUD Soekarno Babel dan Universitas Bangka Belitung (UBB) bekerja sama dengan stakeholder Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) lainnya sudah merencanakan mendirikan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) pertama di Bumi Serumpun Sebalai. Sebelumnya RSUD Soekarno Babel dan UBB sudah menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Pendirian FKIK UBB dan Rumah Sakit Pendidikan.
RSUD Soekarno Babel sudah menyusun pokja-pokja untuk melakukan persiapan pendirian Rumah Sakit Pendidikan yang sudah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK). Pokja-pokja ini terdiri dari RSUD Soekarno Babel, Dinas Kesehatan Pemprov Babel dan FKIK UBB. Kemudian berproses penyusunan naskah akademik ke Biro Organisasi yang kemudian dikirimkan ke Kemendagri dan Kemenkes RI, sehingga mendapatkan SK Kemenkes penetapan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama. Salah satu langkah konkrit berikutnya yakni melakukan benchmarking ini.
"Hari ini kami mengadakan kunjungan benchmarking ke RSUD Banten. Kami belajar bagaimana mempersiapkan RSUD Soekarno menjadi Rumah Sakit Pendidikan seideal mungkin sesuai PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 93 Tahun 2015 dan KEPMENKES RI. Tim yang mengikuti hari ini merupakan perwakilan dari masing-masing pokja sehingga diharapkan lebih maksimal mempelajari dokumen yang diperlukan untuk pendirian Ruamh Sakit Pendidikan," ujar dr. Astried.
Lebih lanjut, dr. Astried menjelaskan, sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan, RSUD Soekarno Babel disarankan untuk belajar langsung ke RSUD Banten yang baru saja ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan aturan dan ketentuan terbaru.
Selanjutnya, selain mendalami dokumen-dokumen yang diperlukan, tim RSUD Soekarno Babel juga mengunjungi fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di RSUD Banten sebagai gambaran persiapan Rumah Sakit Pendidikan di RSUD Soekarno Babel.
"Kita memantapkan bencmarking ke RSUD Banten karna RSUD Soekarno Babel harus segera menyelesaikan segala sesuatunya secara maksimal ditahun 2026. Karna prediksinya mahasiswa koas akan segera belajar di RSUD Soekarna Babel di awal tahun 2027 nanti. Berarti di tahun 2025 inilah kita harus melakukan perencanaannya secara matang." tutupnya.