Masih terkait dengan hari Bidan Nasional yang beberapa hari lalu kita peringati, Pentingnya Kesehatan Ibu dan Anak juga menjadi prioritas dalam pelayanan kebidanan,
Di era pandemi covid , makin bertambahnya kasus positif covid tidak menutup kemungkinan kasus positif covid juga meningkat pada ibu- ibu menyusui. Ibu hamil (Bumil) dan Ibu menyusui (Busui) adalah kelompok yang rentan terhadap virus COVID-19. Beberapa riset menyatakan bahwa Bumil dan Busui cenderung rentan terhadap infeksi virus dikarenakan adanya perubahan hormon selama masa kehamilan maupun menyusui yang berpengaruh terhadap kekebalan tubuhnya.
Menyusui merupakan fase penting bagi kehidupan Ibu dan si Kecil. Ada banyak manfaat menyusui yang bisa didapat, salah satunya meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selama Ibu menyusui, sel, hormon, dan antibodi dalam air susu ibu (ASI) akan memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.
ASI direkomendasikan agar diberikan hingga anak berusia 2 tahun. Faktanya pada bayi berusia 6-8 bulan, 2/3 kebutuhan energinya dipenuhi melalui ASI. Sedangkan pada bayi usia 9-12 bulan, ASI memenuhi 1/2 dari kebutuhan energinya. Sedangkan pada anak 1-2 tahun, ASI memenuhi 1/3 dari kebutuhan energinya.
ASI sebagai makanan terbaik untuk bayi merupakan sumber nutrisi utama yang sempurna karena mengandung protein sebesar 6%, karbohidrat 39%, dan lemak 55% yang dapat langsung diserap oleh tubuh. Dalam ASI juga terdapat kandungan zat protektif yaitu immunoglobulin A (IgA) yang manfaat imunitasnya dapat langsung dirasakan oleh anak.
Demikian juga dengan zat laktoferin, lisozim, lactobacillus bifidus, dan berbagai zat gizi lainnya yang tidak hanya berperan meningkatkan daya tahan tubuh anak agar kuat melawan berbagai virus, penyakit, infeksi juga menjadi proteksi terhadap alergi ataupun penyakit. Menurut sebuah penelitian dengan pemberian ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan, dapat menekan risiko alergi pada anak sampai dengan 50 %.
Meski diketahui ada banyak manfaat menyusui yang bisa didapat, tak sedikit juga ibu ibu menyusui yang positif covid masih ragu melakukannya. Terutama karena takut dapat menularkan virus corona. Menurut World Health Organization atau WHO, sampai saat ini keberadaan virus corona penyebab COVID-19 di dalam ASI masih belum dapat dibuktikan secara ilmiah. WHO pun masih merekomendasikan menyusui karena manfaat yang didapat melebihi risikonya.
Ayo berikan edukasi pada Busui di sekitar Anda, agar para Busui (termasuk Busui dengan COVID-19) tetap menyusui secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai berikut ini:
- Menggunakan masker ketika menyusui dan merawat bayi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi dengan air mengalir dan sabun
- Rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan dan benda yang sering disentuh ibu dan bayi
Akan tetapi apabila Ibu menyusui yang positif covid tidak kuat untuk menyusui langsung, bayi masih tetap bisa meminum ASI dengan cara memberikan Air Susu Ibu Perah ( ASIP) dengan memperhatikan kebersihan saat memerah, gunakan cangkir bermulut lebar untuk memberikan ASIP pada bayi dan gunakan wadah dengan tutup untuk menyimpan ASI perah.
Kesimpulannya, selama menyusu dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, manfaat menyusui tetap bisa didapatkan oleh bayi maupun ibu selama pandemi COVID-19. Upayakan jaga produksi ASI dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup dan atasi stres sebisa mungkin.
Minta dukungan dari suami dan orang terdekat agar aktivitas menyusui bisa Ibu lakukan dengan baik selama pandemi,