Meski sudah lebih dari satu tahun, pandemi virus corona masih terus menyerang penduduk dunia tanpa henti. Mengalahkan penyebaran dan penularan virus corona ini memang tidak mudah, apalagi Indonesia yang saat ini angka kasus positif sedang dalam trend yang cenderung meningkat kembali, khususnya di wilayah Jawa dan Bali dengan telah diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai dari tanggal 03 s.d 20 Juli 2021 mendatang.
Beragam upaya terus dilakukan para ahli dan penduduk global demi mengakhiri ancaman virus COVID-19 yang terus menyerang bertubi-tubi dengan membuat pedoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi virus tersebut. Di negara kita, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M sebagai pengembangan dari gerakan 3M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan) dan 3T (testing, tracing, treatment) yang sebelumnya telah digalakan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Sudah tahu apa saja protokol kesehatan 5M untuk membantu pencegahan penularan virus corona? Berikut ini kami sajikan protokol kesehatan 5M tersebut:
1. Memakai Masker
Himbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya merupakan salah satu adaptasi kebiasaan baru di era pandemi COVID-19. Terkait penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika terdapat anggota keluarga yang terinfeksi dan merasa mengalami gejala COVID-19. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan masker ini antara lain:
- Pastikan sisi masker yang berwarna menghadap keluar
- Tempatkan pita logam atau tepi masker yang kaku di atas hidung
- Masker harus menutupi hidung dan mulut hingga dagu
- Hindari menyentuh masker saat dikenakan
- Lepaskan masker dari belakang telinga atau kepala
- Segera buang masker setelah digunakan dan cuci tangan
- Hindari menggunakan masker lebih dari satu kali
2. Mencuci Tangan
Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu adaptasi kebiasaan baru protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus corona. Untuk hasil yang maksimal, biasakan mencuci tangan setidaknya selama 20 detik. Anda disarankan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun secara berkala. Jika tak ada air dan sabun, anda bisa menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan dari kuman-kuman yang menempel.
3. Menjaga Jarak
Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Anda harus menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis, antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan sebagainya.
4. Menjauhi Kerumunan
Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah dan menghindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Hal ini didasarkan karena semakin banyak dan seringnya kita bertemu orang, kemungkinan terinfeksi corona bisa semakin tinggi apalagi menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona tersebut.
5. Mengurangi Mobilitas
Jika tidak ada keperluan yang mendesak, usahakan untuk tetap berada di rumah. Meski kita sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu ketika kita pulang ke rumah nanti masih dengan keadaan yang sama. Pasalnya, virus corona ini dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat. Jadi, semakin banyak kita menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula resiko kita terpapar virus jahat ini.
Sembuh dari COVID-19 ternyata bukan jaminan kita tidak akan terinfeksi ulang penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini. Bahkan, ada beberapa laporan bahwa mereka yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 kembali mengalami infeksi. Infeksi ulang yang terjadi tergantung pada berapa lama antibodi dalam tubuh dapat melindungi diri dari infeksi. Masyarakat dalam hal ini memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru
Mari kita terapkan protokol kesehatan 5M untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Jangan egois, orang yang anda sayangi belum tentu tubuhnya sama kebalnya dengan tubuh anda!
Salam Sehat...