Merawang, BANGKA - RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (RSUD Soekarno Babel) terus meningkatkan pelayanan, terutama pada 10 penyakit layanan prioritas dan salah satunya di bidang pelayanan jantung terpadu. Dimana Dokter Jantung RSUD Soekarno Babel didampingi Tim Dokter dari Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RS Jantung Harapan Kita/RSJPDHK).
RS Jantung Harapan Kita melaksanakan pendampingan dan akselerasi intervensi kardiovaskular/non bedah di RSUD Soekarno Babel menggunakan teknologi terbaru yakni Intravascular Ultrasound (IVUS) dan Fractional Flow Reserve (FFR), Sabtu (2/3/2024).
Dalam kegiatan ini, Dokter Spesialis Jantung RSUD Soekarno Babel, dr Surya Hafidiansyah Putra, Sp.JP(K) FIHA dan Tim Cathlab didampingi Dokter RS Jantung Harapan Kita, dr. Amir Aziz Alkatiri, Sp.JP(K), FIHA berhasil melakukan tindakan intervensi jantung non bedah menggunakan 2 alat tersebut terhadap 4 pasien penyakit jantung koroner sekaligus.
dr. Surya menyampaikan pendampingan ini diberikan, karena RSUD Soekarno Babel merupakan rumah sakit strata utama yang ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit jejaring pengampuan pelayanan kardiovaskuler yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI.
"Wujud implementasi dari penunjukan RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai Pusat Layanan Prioritas Khusus adalah mengadakan proctorship IVUS/FFR untuk kasus-kasus yang kompleks atau rumit. Diharapkan masyarakat Bangka Belitung tidak perlu pergi ke luar daerah seperti Jakarta atau Palembang karena kasus-kasus rumit bisa diselesaikan di RSUD Dr. (H.C) Ir.Soekarno," ujar dr Surya.
Lebih lanjut dr Surya menyampaikan kegiatan pendampingan dari RS Jantung Harapan Kita ini bukan yang pertama dilakukan di RSUD Soekarno Babel, namun dengan berkembangnya teknologi dan alat-alat yang digunakan maka perlu mengupgrade pelayanan jantung RSUD Soekarno Babel, guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Sebelumnya kita memang sudah memiliki alat-alat itu, namun belum digunakan saja. Dengan adanya pendampingan dari RS Jantung Harapan Kita, maka Tim Cathlab RSUD Soekarno Babel menjadi lebih familiar menggunakan 2 alat terbaru tersebut, membuat tindakan intervensi jauh lebih terpandu dan lebih akurat sehingga akurasinya meningkat dan memudahkan pengerjaannya juga. Harapannya, kedepan kita bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan standar tertinggi atau terbaik," tukasnya.
Direktur RSUD Soekarno Babel, dr Ira Ajeng Astried menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut dan memiliki harapan melalui kegiatan ini akan mampu meningkatkan wawasan dan keahlian Tim Cathlab RSUD Soekarno Babel yang diketuai oleh dr. Surya Hafidiansyah Putra untuk menjadi semakin ahli dibidangnya, terutama dalam menangani kasus-kasus kompleks intervensi non-bedah penyakit jantung koroner.
"Pendampingan yang dilakukan oleh dokter dari RS Jantung Harapan Kita ini untuk meningkatkan kualitas dari segi pelayanan dan teknologi yang baru, jadi kegiatan hari ini dikhususkan untuk meningkatkan skill dan teknik dalam melakukan tindakan non operasi, jadi pemasangan cincin tanpa operasi dengan panduan alat FFR dan IVUS dimana untuk pasien-pasien tertentu dengan kasus rumit sehingga diperlukan tindakan khusus," kata dr Ira Ajeng.
Lanjutnya, dr Ira Ajeng mengatakan kedepannya RSUD Soekarno Babel akan membuka layanan bedah jantung terbuka. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, ditambah fasilitas yang memadai, sudah bisa menangani pasien dengan kasus yang rumit/khusus, maka harapannya pelayanan jantung di RSUD Soekarno Babel sudah sama dengan pelayanan seperti di RS Jantung Harapan Kita.
"Dengan SDM dan sarana yang ada, maka masyarakat tidak perlu jauh keluar daerah lagi karena pelayanan jantung di RSUD Soekarno Babel sudah lengkap. Karena tidak semua masyarakat mampu berobat ke luar daerah. Dengan keberadaan pelayanan jantung di RSUD Soekarno Babel ini dapat membantu masyarakat melakukan penanganan lebih cepat," tukasnya.